Harga sayur dan daging ayam di Klaten melambung pada hari kedua Lebaran 1442 H. Harga beberapa jenis sayuran bahkan naik hingga dua kali lipat. “Harga jembak selada air biasanya Rp 2.000 jadi Rp 4.000 seikat. Tapi ya maklum masih Lebaran,” ungkap Titin, warga Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten kepada detikcom, Jumat (14/5/2021) pagi. Dikatakannya pada hari kedua, jumlah pedagang belum banyak tetapi berbagai jenis sayur dan lauk sudah lengkap. Mulai dari sayuran, tempe, hingga ikan.
“Pedagang belum semua datang tapi semua barang dapur sudah ada. Tempe, ikan biasa saja harganya tapi bayam juga naik,” lanjut Titin. Bayam satu ikat, imbuh Titin, di hari biasa hanya Rp 1.000, naik menjadi Rp 2.000. Kenaikannya dua kali lipat dari hari biasa. “Naiknya dua kali lipat, tapi mau bagaimana lagi. Warung lain belum ada yang buka,” kata Titin
Selain sayur, harga daging ayam juga naik. Per satu kilogram harganya menjadi Rp 43.000, dari sebelumnya hanya Rp 35.000. “Dari Rp 35.000 sebelum lebaran, sekarang jadi Rp 43.000. Ada yang juga yang Rp 40.000 tapi mutunya sedang,” imbuh Titin. Mak Ninik, warga Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan mengatakan harga jembak selada air memang naik drastis. Di wilayahnya Rp 8.000 per kilogram. “Harga jembak atau cenil disini malah Rp 8.000 per ikat. Ini mahal,” ungkap Mak Ninik pada detikcom dihubungi ponselnya. Harga bahan lain seperti tempe juga naik. Harga tempe naik jadi Rp 8.000.
“Tempe biasanya satu batang Rp 4.000- Rp 5.000 disini Rp 8.000. Yang lainnya masih biasa,” lanjut Mak Ninik. Kasi Pengawasan dan Pengendalian, Disdagkop Pemkab Klaten, Dewi Wismaningsih mengatakan harga kebutuhan pokok stabil. Namun diakui harga sayuran naik. “Kalau untuk harga kebutuhan pokok masyarakat stabil, landai dan ada beberapa komoditas yang turun. Kalaupun harga sayur naik beberapa yang naik masih dalam batas yang aman dan terjangkau,” jelas Dewi pada detikcom.
sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5569313/harga-sayur-dan-daging-ayam-melambung-h2-lebaran